Rabu, 11 Mei 2011

Video Bongkar Kekejaman Israel Atas Martir Palestina



Sebuah rekaman video membeberkan mengenai rincian kejahatan yang dilakukan Israel dengan mengambil organ tubuh dari seorang pemuda Palestina yang syahid sebagai martir 20 tahun yang lalu.

Pemuda Palestina tersebut gugur pada tahun 1988, setelah ditangkap oleh penjajah Zionis dan menjalani penyiksaan.

Rekaman tersebut menunjukkan pasukan Israel dari unit Givati menganiaya dan membunuh pemuda tersebut setelah sebelumnya dihajar habis-habisan.

SPLM, Kelompok yang mengungkapkan rekaman video tersebut mendesak institusi internasional untuk membeberkan kejahatan Israel dan menghentikan tindak terorisme yang dilakukan penjajah Zionis tersebut terhadap penduduk sipil, para tahanan, dan martir Palestina.

Kelompok tersebut mengatakan: "Kita tidak boleh membiarkan penjajah Israel mengelak dari utang kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap segenap rakyat Palestina.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa penjajah Israel dengan bantuan Eropa menjarah organ-organ tubuh dari puluhan jasad warga Palestina dalam beberapa tahun terakhir tanpa sepengetahuan keluarga korban.

Militer Israel mengakui bahwa mereka memang melakukan pencurian organ tubuh martir Palestina yang gugur dalam bentrokan melawan penjajah Zionis pada tahun 1990an, Israel mengaku mempergunakan organ-organ tersebut untuk para prajuritnya yang memerlukan transplantasi.

Di dalamnya, ada pula pengakuan dari Yehuda Hiss, seorang mantan direktur rumah sakit. Ia mengatakan: "Militer Israel mengambil kornea mata, kulit dan tulang belulang tanpa mendapatkan ijin dari pihak keluarga."

Bulan September tahun lalu, media-media Arab mengungkapkan skenario konspirasi besar yang bertujuan untuk menculik anak-anak asal Aljazair untuk kemudian "dipanen" berbagai organ tubuhnya.

Berdasarkan pemberitaan tersebut, yang kali pertama dilaporkan oleh harian Al-Khabar dari Aljazair, ada banyak orang-orang Maroko dan Aljazair yang berkeliaran di jalanan kota-kota Aljazair untuk menculik anak-anak yang masih belia, anak-anak tersebut kemudian dibawa melintasi perbatasan dan memasuki wilayah Maroko. Dari kota Oudja di Maroko, anak-anak malang tersebut kemudian dijual kepada para Yahudi Israel dan Amerika, yang kemudian mengambil organ-organ dalam anak-anak tersebut untuk dijual di Israel dan AS. Penjualan organ tersebut kabarnya mampu menghasilkan uang antara $20.000 hingga $100.000.

Narasumber dari laporan Al-Khabar tersebut adalah Dr. Mustafa Khayatti, kepala Komite Nasional Aljazair untuk Perkembangan Penelitian Kesehatan. Khayatti dilaporkan mengklaim bahwa ada sejumlah kriminal Yahudi yang diringkus di New York karena memiliki keterkaitan dengan perdagangan organ tersebut. Dia mengklaim bahwa interpol sudah mengetahui mengenai situasi tersebut dan memimpin penyelidikan atas penculikan anak-anak tersebut.

"Penangkapan terhadap gerombolan Yahudi yang menjual organ bukan berarti bahwa bahaya telah sepenuhnya pergi, para pejabat tinggi dan pakar dalam isu ini menekankan bahwa ada sejumlah kelompok Yahudi lainnya yang masih tetap "aktif" di sejumlah negara-negara Arab," kata Khayatti sebagaimana dikutip oleh Al-Khabar.

Laporan tersebut seakan mengingatkan kembali terhadap sebuah pemberitaan di surat kabar Swedia, Aftonbladet, yang menyebutkan bahwa para serdadu Israel menculik warga sipil Palestina di Tepi Barat terjajah dan Jalur Gaza. Setelah diculik, para penduduk Palestina tersebut kemudian diambil organ dalam tubuhnya.

"Anak-anak kami dipaksa menjadi donor organ," ujar Khalid, seorang pria Palestina dari Nablus, kepada Donald Bostrom yang menulis laporan tersebut.

Bostrom juga melaporkan kisah warga Palestina lain yang anggota keluarganya menjadi korban penyelundupan organ tubuh.

Menurut laporan itu, semua korban dibantai kemudian jasad mereka dibelah dan organ tubuh mereka direnggut. (dn/im) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar