Rabu, 01 Juni 2011

Surat Untuk Pemimpin Negeri Ini



Teruntuk kepada pemimpin negeri ini....

Pak, sudah bosan rasanya saya melihat semua kekacauan yang ada di negeri ini.
Baik di media elektronik ataupun di media cetak, semuanya memberitakan kekacauan-kekacauan yang ada.
Sering terlintas di pikiran saya, "Apakah tidak ada setitik hal yang baik yang dapat diberitakan untuk negeri ini?".
Apa yang terjadi sebenarnya pak?

Beberapa bulan yang lalu saya menonton begitu banyak bencana alam yang terjadi di banyak daerah negeri ini.
Tapi apa yang terjadi di pemerintahan sana?
Uang-uang negara digunakan untuk berfoya-foya oleh "wakil" rakyat.
Apakah begitu tidak pedulinya mereka atas suara-suara yang mereka wakilkan??
Pak, masih pantaskah mereka kami sebut sebagai "wakil rakyat"?
Rakyat mana yang mau diwakili oleh orang-orang seperti itu, pak?
Walaupun saya bukan orang yang berpendidikan tinggi seperti bapak, tapi saya sadar bahwa kondisi kami saat ini telah dizolomi oleh orang-orang yang memegang kekuasaan saat ini.

Pak, banyak rakyat bapak yang saat ini menjerit, menangis, meratapi, dan berteriak karena kondisi yang begitu memprihatinkan saat ini.
Mereka dikenakan pajak!
Tapi kemana perginya uang-uang pajak itu pak?
Malah dikorupsi, digunakan untuk kepentingan "wakil rakyat", dihabiskan untuk membeli mobil-mobil mewah pejabat, malah akhir-akhir ini "mereka" ingin menggunakan uang-uang itu untuk membangun gedung super mewah sebagai tempat "mereka" bekerja.
Dimana letak kepekaan dan kepedulian "mereka", pak?
Disaat banyak rakyat yang tidur di kolong-kolong jembatan, disaat banyak rakyat yang mengais-ngais makan dari tempat sampah, disaat banyak rakyat yang mereka "wakili" masih belum bisa hidup layak.
Tapi apa yang "mereka" lakukan, pak?

Pak, merintih hati ini menyaksikan kondisi negeri.

Mana janji bapak?

Sungguh, pak.
Membatin kekecewaan ini.

Apakah bapak terlena dalam kekuasaan bapak?
Atau bapak sudah lelah di periode kedua masa jabatan bapak?
Atau bapak sudah jenuh menangani masalah-masalah di negeri ini?
Atau (maaf) bapak sudah tidak peduli dengan teriakan-teriakan kami?
Saya tidak menyalahkan pihak manapun atas kekacauan yang ada saat ini.
Karena saya sadar, bahwa tuntutan-tuntutan ini tidak akan memperbaiki keadaan.
Saya masih tetap menyelipkan do'a disetiap sujud saya.
Karena besarnya harapan saya untuk negeri ini, agar menjadi lebih baik kedepannya.

Pak, walau ada gurat kekecewaan di hati kami, tapi kami masih ingin mendukung bapak.
Kami masih ingin, pak.
Pak, jangan lelah, jangan bosan, jangan lemah!
Yakinlah pak, bapak tidak sendirian mengurus negeri ini.
InsyaAllah.
Saya yakin pak, masih ada segolongan orang yang mau mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk kepentingan negeri kita ini.
InsyaAllah pak, saya optimis dengan akan meningkatnya kualitas negeri kita ini.
InsyaAllah pak, semua perjuangan ini tidak akan sia-sia.
InsyaAllah.....
http://mament-aldebaraniq.blogspot.com/2011/04/surat-untuk-pemimpin-negeri-ini.html

0 komentar:

Posting Komentar