Keputusan produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM) yang membangun pabriknya di Malaysia membuat kesal pemerintah. Padahal, pasar BlackBerry di Indonesia sangat luas dibanding Malaysia.
Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Silmy Karim, mengatakan pihaknya telah bernegosiasi langsung dengan RIM beberapa waktu lalu, namun Indonesia dianggap belum siap untuk tujuan investasi itu. Silmy juga mengakui tingkat daya saing Indonesia lebih rendah dibanding Malaysia.
Bagaimana perbandingannya?
Laporan World Economic Forum dalam The Global Competitiveness Report 2011-2012 menunjukkan Indonesia berada di posisi 46, atau dua kali lipat di bawah Malaysia yang berada pada peringkat 21 dunia (skor 5,1). Peringkat Malaysia naik 5 poin dari sebelumnya 26, sedangkan peringkat Indonesia justru turun 2 poin dibanding tahun lalu yang semula 44.
Kenaikan peringkat daya saing Malaysia ini ditunjang kemajuan institusinya dan kondisi makroekonomi, seperti ukuran efisiensi pasar. Keunggulan lainnya yaitu memiliki kinerja efisien dalam hal sektor finansial --menempatkan negeri jiran ini sebagai negara yang paling maju--, setelah Singapura dan Hong Kong atau berada di peringkat 3. Sementara itu, Indonesia jauh tertinggal di peringkat 69.
Indonesia memilki keunggulan dalam hal volume pasar yang berada di peringkat 15, dibanding Malaysia di posisi 29. Keunggulan Indonesia yang lain yaitu kondisi makro yang berada di peringkat 23, dibanding Malaysia di posisi 29, yang memiliki defisit anggaran 5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Namun, untuk sektor lain, harus diakui Malaysia lebih unggul dibanding Indonesia, seperti infrastruktur yang menempati peringkat 26. Sementara itu, Indonesia tertinggal di peringkat 76. Tingkat efisiensi tenaga kerja, Malaysia menempati peringkat 20, sedangkan Indonesia berada di peringkat 94.
Indonesia juga perlu mengejar kesiapan teknologi yang berada di peringkat ke-94, sedangkan Malaysia 44.
Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki populasi penduduk 27,9 juta jiwa, dengan PDB US$238 miliar dan PDB per kapita US$8.423. Sementara itu, Indonesia memiliki populasi 232,5 juta jiawa dengan PDB US$706,7 miliar dan PDB per kapita US$3.015. (art)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar