Kamis, 12 Mei 2011

Israel - AS Tak Butuhkan Pilot Lagi



Washington (Berita SuaraMedia) - Militer Amerika Serikat mengembangkan generasi terbaru helikopter Black Hawk legendaris mereka, yang bisa beroperasi mandiri tanpa awak. Berbasis sistem komputer, keberadaan pilot tak lagi dibutuhkan.
Adalah perusahaan kontraktor militer Sirosky Aircraft Corp yang bakal membesut Black Hawk tanpa awak itu, dalam proyek senilai US$ 1 miliar.

Black Hawk adalah salah satu kendaraan utama militer AS kala terjun di medan perang. Bahkan insiden di Somalia di mana helikopter ini jatuh, pernah difilmkan dalam judul 'Black Hawk Down'.
Pembuatan Black Hawk tanpa awak dilandasi alasan banyaknya korban tentara berjatuhan kala menggunakan helikopter ini, baik karena ditembak musuh, tabrakan atau kecelakaan lainnya.

Pesawat tanpa awak sudah cukup banyak diproduksi, umumnya berupa pesawat berukuran kecil. Namun, seperti dilansir FoxNews , senin (9/5/2011), menerapkan teknologi ini pada sebuah helikopter termasuk hal yang baru.

"Hal yang baru di sini adalah untuk mengaplikasikan teknologi di pesawat kecil ke badan helikopter Black Hawk," ujar Chris Van Buiten, direktur Sikorsky Innovations.

Sikorsky bakal mendesain helikopter tersebut yang dapat disesuaikan menurut situasi di peperangan. Selain mampu beroperasi tanpa awak, namun Black Hawk itu juga bisa dikemudikan oleh pilot jika situasi memaksa, hal ini ditujukan agar nantinya Black Hawk dapat beroperasi dengan maksimal.

Serasa tak mau kalah dengan AS, Situs koran Israel Maarev memberitakan bahwa Perusahaan Steadicopter pada pekan depan juga akan mempresentasikan helikopter tak berawak yang dijuluki The Black Eagle 50. Helikopter yang dirancang untuk kegiatan mata-mata itu sepenuhnya dikendalikan dari jarak jauh oleh robot.Demikian seperti dilansir mannews,

Helikopter yang dikendalikan dengan teknologi khusus itu berbeda dari jenis pesawat tak berawak kecil yang dimiliki Israel sebelumnya, dimana heli itu bisa terbang di manapun dan pada medan operasi yang lebih luas, yang dapat melakukan eksplorasi yang lebih luas dan lebih rumit daripada pesawat tanpa awak lainnya yang pernah ada.

Lebih jauh Maarev menambahkan, helikopter The Black Eagle 50 itu mampu mendarat di lokasi manapun tanpa memerlukan lapangan lepas landas, dan dapat terbang pada ketinggian rendah dekat dengan sasaran tembak. Sumber-sumber di Perusahaan Steadicopter yang telah mengembangkan helikopter itu menyatakan bahwa The Black Eagle 50 adalah didasarkan pada kepemilikan perusahaan itu, dan dipatenkan pada teknologi pengendalian penerbangan otonom.


Terkait cara kerja helikopter itu disebutkan bahwa pengoperasian helikopter dan pengendaliannya hanya dilakukan oleh sebuah kru yang terdiri dari dua orang saja melalui remote kontrol yang berada di sebuah mobil truk yang juga sebagai tempat luncurnya. Remote itu dapat dengan mudah dan secara otomatis difungsikan. Selain itu, dengan sebuah peta elektronik menjadikan helikopter itu dapat melakukan pantauan terhadap target-target sasaran dan mengirim gambar hasil pantauan itu ke operator secara real time.

Menurut sumber di perusahaan yang berpusat di Yokneam itu, helikopter The Black Eagle 50 dapat digunakan dalam tugas-tugas pengintaian, misi pemantauan lahan pertanian, fotografi udara, untuk komunikasi dan pemeriksaan jaringan listrik serta misi kepolisian dan militer yang berbeda-beda.


Perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 sebagai perusahaan inkubator Haifa 'Technion - Israel Institute of Technology itu berhasil merampungkan mesin helikopter The Black Eagle 50 selama setahun.Perusahaan itu menolak untuk mengatakan berapa banyak harga dari heli berikut sistemnya itu, hal itu demi kepentingan negosiasi dengan produsen potensial. Namun, sumber-sumber di industri pertahanan menduga bahwa sistem tunggal lengkap, terdiri dari sebuah robot helikopter dan sistem kontrol itu diyakini senilai jutaan shekel.


Rencananya, masyarakat umum Israel hanya akan bisa melihat Black Eagle 50 untuk pertama kalinya minggu depan. Kendati demikian, bukan rahasia lagi dalam industri pertahanan, semua pihak yang berkepentingan termasuk calon pelanggan dan para pejabat pertahanan Israel telah diizinkan untuk melihat cara kerja heli itu.(fox/maan/haaretz) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar