Sabtu, 21 Mei 2011

JEU: Lagu Nasional India Bertentangan Dengan Islam



DEOBAND (Berita SuaraMedia) – Menyebut pengucapan "Vande Mataram" (Menyembah kepada Ibu) sebagai sesuatu yang bertentangan dengan Islam, Jamiat-e-Ulema Hind (JEU) telah mengajukan sebuah resolusi terhadap lagu nasional.

Menurut resolusi yang diajukan dalam konvensi nasional Deoband pada hari Selasa, kaum Muslim tidak boleh menyanyikan "Vande Mataram" karena beberapa kalimat dalam lagu perjuangan itu bertentangan dengan ajaran Islam.

Secara kebetulan, kontroversi ini terjadi pada hari ketika Menteri Dalam Negeri P. Chidambaram dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di konvensi.

Banyak pemimpin JEU, penyelenggara acara itu, yang dilaporkan menentang lagu "Vande Mataram".

Salah seorang pemimpin Islam terkemuka dan anggota parlemen Rajya Sabha, Mehmood Madani, juga merasa keberatan dengan beberapa baris kalimat dalam lagu nasional itu.

Dewan Hukum Muslim membenarkan keputusan itu, mengatakan bahwa kaum Muslim tidak dapat menyembah selain Allah. Kamal Farooqi, pemimpin Dewan Hukum Muslim, mengatakan "Kami mencintai negeri ini namun kami tidak dapat menyembahnya."

Menurut beberapa sumber, terdapat selisih pendapat di kalangan cendekiawan yang hadir dalam konferensi yang dibuka kemarin ini, bahwa sebuah fatwa yang menentang "Vande Mataram" harus dikeluarkan.

Dalam upaya untuk mendamaikan kelompok tersebut, konferensi mengajukan sebuah resolusi. Terlepas dari itu, 25 resolusi lainnya juga diajukan termasuk sebuah resolusi yang mengecam terorisme.

Konferensi yang diadakan di Institut Islam di Deoband itu rencananya akan dihadiri oleh Perdana Menteri Manmohan Singh dan ketua UPA (United Alliance Progression) Sonia Gandhi, namun sebuah sumber mengkonfirmasi bahwa keduanya tidak akan datang.

Konferensi ini adalah pertemuan tahunan pertama JEU yang digelar di Deoband. Hampir 10.000 ulama dan cendekiawan Islam diharapkan akan hadir dalam acara ini.

Pertemuan JEU ini diadakan di tengah serangkaian konferensi cendekiawan Islam yang diselenggarakan oleh berbagai sekolah dan aktivis, menjelaskan tentang mengapa Islam dan teror berlabel jihad bersifat eksklusif mutual menggunakan nama Islam. (rin/zn/ti) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar