Pejabat pertahanan Rusia menjelaskan kepada atase militer asing tentang sikap negara itu, menjelaskan mengapa sistem rudal akan mengancam Rusia, koresponden Press TV di Moskow pada hari Jum'at .
"Sistem rudal baru akan muncul di Eropa pada tahun 2020. Mari kita sepakati sekarang,. Dan kita akan menjadikan tuan rumah Eropa merasa lebih nyaman. Jika kita gagal untuk setuju, kami akan mendapatkan Eropa dari tutup usia dini," kata Medvedev.
Mengomentari masalah ini, kepala Staf Umum Operasi Direktorat Utama Angkatan Bersenjata Rusia, Andrey Tretyak, mengatakan, "Situasi ini sepenuhnya berubahan dengan realisasi tahap ketiga dan keempat dari sistem rudal. 400 misil pencegat dan 40 kapal perang di akhir situs misil di Polandia. Ada sebuah ancaman nyata terhadap kekuatan-kekuatan nuklir strategis kami. "
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia mengatakan bahwa ketika datang ke tahap ini, Moskow akan merespon.
"Rusia akan harus mengambil tindakan untuk [menanggapi] sistem. Pada tahap ini, perlombaan senjata baru ... mungkin terpicu," kata Kepala Staf Umum Rusia Nikolay Makarov.
Moskow telah mengumumkan bahwa mereka akan membangun kemampuan nuklirnya dan mungkin menarik diri dari perjanjian START baru jika keprihatinan tentang sistem rudal tidak ditangani.
"Amerika ingin memberikan jaminan mereka dalam kata-kata hanya dalam pernyataan politik, tapi itu tidak cukup bagi para pejabat Rusia," kata analis Pusat Evgeny Buzhinsky PIR.
Medvedev dan Presiden AS Barack Obama diharapkan dapat mengangkat isu rudal akhir bulan ini pada pertemuan puncak G8 di Perancis. [IT/r]
http://www.islamtimes.org/vdcg7w9u.ak9wq4i1ra.html
0 komentar:
Posting Komentar